Pawai Takbir Sambut Malam Lebaran di Banda Aceh

Peserta pawai obor memeriahkan malam takbiran Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijrian di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Minggu (28/7/2014)
Berbuka puasa sambil nonton TV yang lagi nyiarin Sidang Isbat Kementerian Agama menjadi runtinitas diakhir ramadhan. Tentunya menanti kabar kepastian kapan lebaran tiba. Alhamdulilah tahun 2014 M tepatnya 1435 H, lebarannya sesuai prediksi yang udah ada di kalender, meski cuma 29 hari, jadi semua persiapan lebaran tidak sia-sia.

Kali ini merasakan suasana takbiran bersama kawan-kawan SMP Fatih. Aku, Alul, Mujee, dan Jalest sepakat untuk memarkirkan motor di pelataran parkir Pizza Hut Simpang Lima. Malam takbiran selalu identik dengan petasan, sampai-sampai suara petasan terkadang mengalahkan suara takbir dari toa Mesjid Raya yang hanya berjarak 500m dari posisi kami berdiri.
Langit Kota Banda Aceh yang dihiasi kembang api, Minggu (28/7/2014)
Imbauan pihak kepolisian agar tidak mengumandangkan takbir dengan konvoi dan arak-arakan kendaraan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tampaknya tidak terlalu dihiraukan di Banda Aceh. Namun, ada juga yang sedikit "menyiasati" imbauan itu secara kreatif dengan melakukan konvoi kendaraan hias sambil bertakbir.

Pawai kendaraan yang sebagian besar dihiasi ornamen masjid peserta pawai takbiran itu melintasi sejumlah ruas jalan utama di Kota Banda Aceh. Pawai dimulai dari depan Mesjid Raya Banda Aceh - Simpang Surabaya - Simpang Jambo Tape -  Simpang Lima dan kembali ke Mesjid Raya.

Beruntung bagi masyarakat yang melihat pelepasan di depan Mesjid Raya karena bisa melihat langsung Wali Nanggroe Malek Mahmud Al-Haytar yang selama ini sering “bersembunyi”. Selain wali nanggroe, hadir pula Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto, Kajati Aceh Tarmizi, dan Ketua MPU Tgk Ghazali Mohd SyamGubernur Aceh Zaini Abdullah beserta anggota muspida plus provinsi memukul beduk sebagai bagian dari serimonial pelepasan pawai takbiran di kota berpenduduk sekitar lima juta jiwa tersebut.

Sejumlah mobil peserta pawai takbiran dihiasi oleh ornamen masjid ikut menggerek bendera Palestina dan duplikat senjata tempur yang diperagakan milik pejuang Palestina. Sementara masyarakat antusias menyaksikan peserta pawai takbiran, dengan berdiri di trotoar ruas jalan yang dilintasi peserta konvoi kendaraan.
Pasukan obor pawai takbiran malam lebaran di Banda Aceh, Minggu (28/7/2014)
Pawai ini juga mendapat penilaian dari dewan juri yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

Semarak Takbir
1. Bacaan
2. Kekompakan
3. Lagu

Kelengkapan
1. Keindahan
2. Keserasian
3. Kreatifitas

Peserta
1. Jumlah peserta
2. Kekompakan
3. Penampilan/seragam yang dipakai

Pawai takbiran menjadi hiburan tersendiri bagi umat muslim khususnya di Banda Aceh umumnya di Aceh. Pawai tersebut secara tersirat membuktikan bahwa warga Banda Aceh siap untuk menyambut hari kemenangan. Sampai jumpa bulan ramadhan, semoga kita berjumpa kembali ditahun yang akan datang.

Comments

Popular posts from this blog

How do I get from Banda Aceh to the Breuh Island?

Liang Beach, Most Beautiful Place in Ambon